Pages - Menu

Friday, December 9, 2011

proposal multimedia


Studi Kasus Multimedia
Pembuatan Kartu Undangan

v  Concept  Definision
A.      Title goals
Memberi  undangan  untuk menghadiri suatu acara yang telah direncanakan.
B.      Audience
Untuk pasangan yang akan menikah ,acara ulang tahun atau acara-acara yang lainnya .
C.      Title ganre
Kartu undangan
D.      Marketing requirement
Untuk menyampaikan informasi tentang acara yang akan kita adakan dengan mengundang orang lain untung menghadirinya.
E.       Budget parameter
Untuk membuat kartu undangan ini diperlukan biaya yang sesuai dengan julah dan model kartu undangan nya ,dari mulai harga Rp. 500 sampai dengan Rp. 2000
F.       Schedule requirement
Untuk membuat kartu undangan ini diperlukan beberapa proses rangkaian ,yaitu :
1.       Mengumpulkan data-data orang dan keluarga yang akan membuat atau yang akan di undang.
2.       Mengambil gambar pasangan yang akan membuat acara atu membuat peta lokasi acara.
3.       Proses membuat kartu undangan.
v  Design (perancangan produk yang akan dijadikan blue print dalam pembuatan produk)
a.       Story/conten
-          Menggambarkan data-data seorang atau lebih saat ini, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan lain-lain.
-          Photo srbagai tanda pengenal wajah seseorang atau lebih.
-          Lokasi acara
b.      Informasi arsitektur
1.       Surat undangan
2.       Nama
3.       Akad nikah/acara
4.       Waktu
5.       tempat
6.       hiburan
7.       kata-kata mutiara
8.       do’a
9.       turut mengundang
10.   peta lokasi
c.       Visual and Sound
Menggunakan warna dasar yang unik ,foto orang yang membuat acara dan data-data yang lainnya.
d.      Technical
-          Mengumpulkan bahan yang dibutuhkan tentang informasi ,foto untuk mengenal orang yang membuat undangan.
-          Memproses semua bahan.
e.      Interaction
-          Semua orang yang diundang
f.        Navigation
-          Petugas
v  Production Plan
a.       Storyboard/conten outline
b.      Budgeting (pembiayaan proses produksi)
§  Biaya bahan
Bahan
Jumlah
Harga
Kertas khusus
1 pack
Rp. 100.000
tinta
5 paket
Rp. 250.000
pita
1 gulungan
Rp.100.000
jumlah
Rp.450.000
§  Biaya lain
Biaya
Jumlah
Harga
Jasa pekerja
3
Rp.200.000
Jadi untuk membuat kartu undangan tersebut adalah Rp.1.050.000

Kasus Multimedia
Membuat Kartu Nama



v  Concept  Definision
A.      Title goals
Memberi  informasi tentang diri dan bisnis kita
B.      Audience
Semua umur
C.      Title ganre
Kartu nama tanda pengenal
D.      Marketing requirement
Untuk menyampaikan data diri kita
E.       Budget parameter
Bahan
Jumlah
Kertas foto
½ pack
Tinta
1 paket

F.       Schedule requirement
Untuk membuat kartu undangan ini diperlukan beberapa proses rangkaian ,yaitu :
4.       Mengumpulkan data diri yang akan dibuat kartu nama seperti nama, tempat tanggal lahir, kantor, alamat, dll.
5.       Mengambil gambar pasangan yang akan membuat kartu nama.
6.       Proses membuat kartu kartu nama.
v  Design (perancangan produk yang akan dijadikan blue print dalam pembuatan produk)
a.       Story/conten
-          Menggambarkan data-data seorang ini, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan lain-lain.
-          Photo srbagai tanda pengenal wajah seseorang .
b.      Informasi arsitektur
1.       Kartu nama
2.       Nama
3.       Alamat kantir
4.       No telp
5.       dll
c.       Visual and Sound
Menggunakan warna dasar yang unik ,foto orang yang membuat kartu nama dan data-data yang lainnya.
d.      Technical
-          Mengumpulkan bahan yang dibutuhkan tentang informasi ,foto untuk mengenal orang yang membuat kartu nama.
-          Memproses semua bahan.
e.      Interaction
-          Semua orang
f.        Navigation
>linier
v  Production Plan
G.     Storyboard/conten outline
H.      Budgeting (pembiayaan proses produksi)
§  Biaya bahan
Bahan
Jumlah
Harga
Kertas khusu
½  pack
Rp. 50.000
tinta
1 paket
Rp. 80.000
jumlah
Rp.130.000
§  Biaya lain
Biaya
Jumlah
Harga
Jasa pekerja
1
Rp.100.000
Jadi untuk membuat kartu undangan tersebut adalah Rp.230.000





Kasus Multi media
Membuat Majalah Remaja

v  Concept  Definision
A.      Title goals
Memberi kan informasi yang menarik tentang remaja-remaja masakini
B.      Audience
Untuk remaja-remaja yang suka akan info-info masakini didalam majalah remaja
C.      Title ganre
Majalah remaja
D.      Marketing requirement
Untuk menyampaikan informasi tentang remaja-remaja masakini.
E.       Budget parameter
Bahan
Jumlah
Kertas majalh
1pack
Tinta
1 paket

F.       Schedule requirement
Untuk membuat majalah remaja  ini diperlukan beberapa proses rangkaian ,yaitu :
1.       Mengumpulkan data-data remaja  dan info  yang akan membuat atau yang akan ditulis didalam majalah remaja.
2.       Mengambil gambar remaja  yang akan dibuat model atau membuat peta majalah remaja
3.       Proses membuat majalah remaja
v  Design (perancangan produk yang akan dijadikan blue print dalam pembuatan produk)
a.       Story/conten
-          Menggambarkan data-data seorang atau lebih saat ini, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan info-info menarik
-          Photo srbagai tanda pengenal wajah seseorang atau lebih.
b.      Informasi arsitektur
1.       Majalah remaja
2.       Nama
3.       foto
4.       info
5.       tempat
6.       biodata
7.       kata-kata mutiara
8.       tips menarik
Menggunakan warna dasar yang unik ,foto orang yang membuat acara dan data-data yang lainnya.
9.       Technical
-          Mengumpulkan bahan yang dibutuhkan tentang informasi ,foto untuk mengenal orang yang membuat majalah remaja.
-          Memproses semua bahan.
10.   Interaction
-          Semua orang /remaja
11.   Navigation
-          >linear
v  Production Plan
a.       Storyboard/conten outline
b.      Budgeting (pembiayaan proses produksi)


§  Biaya bahan
Bahan
Jumlah
Harga
Kertas khusu
1 pack
Rp. 50.000
tinta
1 paket
Rp. 80.000
jumlah
Rp.130.000
§  Biaya lain
Biaya
Jumlah
Harga
Jasa pekerja
3
Rp.200.000
Jadi untuk membuat kartu undangan tersebut adalah Rp.730.000
 *****

Thursday, November 10, 2011

Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a. Kesehatan Kerja
Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya,


perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan).
2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan
4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
“pekerjaan mungkin berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat pula memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila dikelola dengan baik. Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya”.
Menurut Suma’mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total health of all at work).

b. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden (incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-accident”, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses

c. Faktor Risiko di Tempat Kerja
Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan kerja, seperti disebutkan diatas, dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi bahaya serta resiko yang bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya.
Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau instansi. Sedang kemungkinan potensi bahaya menjadi manifest, sering disebut resiko. Baik “hazard” maupun “resiko” tidak selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya pengendaliannya dilaksanakan dengan baik.
Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh:
1. Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan
2. Kapasitas Kerja yang banyak tergantung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya.
3. lingkungan Kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun aspek psikososial.

Tuesday, November 1, 2011

Banjir


Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.
Penyebab terjadinya banjir
Ø  sungai
  • Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
  • Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.
Ø Muara
  • Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
Ø Pantai
  • Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
Ø Malapetaka
  • Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).
Ø Manusia
  • Kerusakan tak disengaja oleh pekerja terowongan atau pipa.
Ø Lumpur
  • Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.
Ø Lainnya
  • Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
  • Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
  • Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.



Proses terjadinya banjir











Dampak atau akibat banjir
Ø Dampak primer
  • Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Ø  Dampak sekunder
  • Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
  • Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
  • Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
  • Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
  • Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Ø Dampak tersier/jangka panjang
  • Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.
Upaya penanggulangan banjir
Sebelum Banjir
 Kerja bakti membersihkan saluran air.
 Melaksanakan kegiatan 3M (Menguras, Menutup, dan Menimbun) benda-benda yang dapat menjadi sarang nyamuk.
 Membuang sampah pada tempatnya.
 Menyediakan bak penyimpanan air bersih.
Saat banjir
 Evakuasi keluarga ke tempat yang lebih tinggi.
 Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
 Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman.
 Ikut mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum.
 Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
 Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan
 Menggunakan air bersih dengan efisien
Sesudah Banjir
 Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
 Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
 Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
 Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL).